Selasa, 16 Juli 2013

Semangat Baru CAYO !!!!!!!!!



“kamu yakin dek mau kuliah di Jakarta?” Tanya oma.
”emang kenapa oma?” Tanya Rita.
”yah gak apa-apa ko” ujar oma.
”oma takut yah kalau gak ada rita?” Tanya rita meledek.
”iya oma takut gak ada yang nemenin oma lagi kalau di warung, oma takut gak ada suara kamu lagi di rumah ini, oma takut gak ada suara tangis,tawa dan jerit kamu lagi, oma takut gak ada yang ngejailin oma lagi, oma takut kehilangan kamu” ujar oma.

Hati Rita menjadi sangat sakit setelah mendengar ucapan omanya, ucapan yang tidak di duga keluar dari mulut omanya yang selama ini mengurus dirinya.
“oma kan bisa ikut rita kejakarta?” ujar Rita.
”iya kalau kamu di Jakarta, kalau kamu di luar negeri seperti papah kamu minta?” Tanya oma.
”oma… Rita janji gak akan ninggalin om sendirian rita akan selalu berada disamping oma dirumah ini dirumah mungil kita” ujar Rita.

Bebrapa hari kemudian Rita mengikuti tes di sebuah univeristas dan ternyata rita tidak masuk di universitas itu. Rita duduk di taman belakang rumah memandangi langit malam yang begitu gelap.

“astaga kesabaran gua lagi di uji” ujar Rita.
seorang anak laki-laki mendatangi Rita.
“lo di panggil tuh” ujar Vino.
”dipangil siapa?” Tanya rita.
”siapa lagi kalau bukan bokap lo” ujar vino.
Rita masuk kedalam rumah besar itu dan duduk tepat disebrang Pria yang sangat ia benci.
“sekarang pilihan kamu tinggal 1, Harvard” ujar pria itu.
”apapun akan saya lakukan asal saya tetap berada di lampung” ujar Rita.
”apapun?” Tanya Pria itu.
”yah apapun” jawab Rita.
”kalau kamu tetap ingin menadi dokter kamu harus ikuti permainan saya, kalau kamu masih tetap ingin menajdi dokter tetapi tetap ingin tinggal bersama oma dan opa kamu, kamu hanya membebani mereka, mereka bukan orang kaya, kamu gak kasian dengan mereka? Mereka sudah mengurus kamu sejak dulu dan kamu masih mau merepotkan mereka?” Tanya pria itu.
Rita hanya terdiam mendengar ucapan laki-laki itu.
“SAYA AKAN NGELEPASIN CITA-CITA SAYA DEMI SAYA TETAP TINGGAL BERSAMA OMA DAN OPA” ujar Rita.
Ucapan Rita membuat seluruh isi rumah kaget dengan keputusan Rita.
”lo yakin rit?” Tanya vino.
“kamu Yakin mau ngelepasin cita-cita kamu ngelepasin semua impian kamu yang katanya mau membuat rumah sakit,sekolah,panti asuhan,panti jompo,rumah hewan dan segala macemnya?” Tanya Pria itu.
”yah saya yakin” ujar Rita.
Meskipun didalam hati rita tidak yakin dengan keputusan yang ia ambil.
“saya akan membiayayi rita di kedokteran meskipun swasta” ujar opa.
”rita tidak boleh pergi kemana-mana” ujar
“gak opa rita udah ngambil keputusan kalau rita sementara ini akan ngelepasin cita-cita rita menjadi dokter” ujar Rita.

Rita berlari meninggalkan semua orang dan membawa sepeda ke bukit, sesampainya di bukit Rita hanya bisa menangis sekencang-kencangnya dan sekuat-kuatnya.
“ya Tuhan cobaan apa lagi yang engkau berikan, gak lulus sbmptn udah sekarang gak lagi, apa memang engkau tidak memperbolehkan hamba menjadi dokter??” ujar Rita.
“rit kenapa lo ngomong kaya gitu?” Tanya Rio.
”gua cape yo, gua lelah dengan semuanya” ujar Rita.
”Cuma segini semangat lo?” Tanya Rio.
”lo gak ngerasain apa yang gua rasain yo” ujar Rita.
”inget gak dulu lo pernah bilang lo gak akan pernah nyerah dengan takdir tapi lo akan ngebuat takdir nyerah dengan semangat lo” ujar Rio.
“beda sekarang yo masalahnya” ujar Rita.
”ini bukan rita yang gua kenal, bukan rita yang gua suka” ujar diyas.
”rita yang gua suka itu gak pernah nyerah gak pernah putus asa” ujar ka rizal.
”Rita yang gua kenal itu yah meskipun diremehin dia akan ngebuktiin kalau dia bisa dan mampu meskipun harus nunggu beberapa waktu” ujar tiara.
”Meskipun sekarang kamu belum diterima jadi dokter siapa tau tahun depan atau depannya lagi kamu akan meraih cita-cita kamu” ujar om rico.
”rit kami semua ini kenal lo kenal Rita Putri Huda Wijaya kami ini selalu mendukung lo meskipun dari atas sana, lo gak inget gua udah minta tolong ke Tuhan kalau gua mau lo selalu bahagia dan bisa meraih cita-citanya, memang bukan sekarang lo jadi dokter, tapi suatu saat nanti lo akan jadi dokter, dan lo harus sabar Tuhan sedang menguji kesabaran lo, kalau lo bisa ngelewatin ujian yang Tuhan kasih gua yakin Tuhan akan memberikan kejutan dimasa depan nanti” ujar Rio.
”yah makasih yah semuanya udah buat Rita semangat lagi, rita janji gak akan nangis gak akan sedih dan akan selalu semangat dan gak akan pernah putus asa, rita akan tunjukin rita pasti bisa jadi dokter meskipun bukan tahun ini” ujar Rita.
”nah gitu dong baru rita yang kami kenal” uajr Rita.
”SEMANGAT” ujar rio,diyas,tiara,ka rizal dan om rico.
“SEMANGAT CAYO CAYO CAYO” ujar Rita.

Rita berteriak sekencang mungkin untuk menghilangkan rasa sedih dan kecewanya. Rita kembali ke rumah dan kembali ke lampung dan mendaftar di sebuah universitas negeri melalui jalur mandiri.